Prihal Akses Jalan Piranha di Tutup PAGAR GUDANG KULIT H. UMAR, Sekjen INAKOR Banten Desak Walikota Cilegon Segera Tuntaskan Kegaduhan Antara Warganya

Minuts.online
By -

 




CILEGON, Minuts Online --- Sekertaris DPW LSM INAKOR Provinsi Banten, Nasrullah ikut turun gunung Terkait adanya kegaduhan prihal jalan Piranha akses jalan Gudang Kulit H. Umar lingkungan Temu Putih, kelurahan Taman Baru, Kecamatan Citangkil, yang sulit untuk dilalui oleh warga, salah satunya keluarga H. Basasan dan Haji Jhon yang kesulitan melintas di akses jalan tersebut.


Ia menilai keinginan Keluarga Haji Basasan yang ingin mendirikan rumah guna keluarga yatim namun terhambat akibat tidak bisa dilalui nya akses jalan menuju lokasi pembangunan menjadi citra buruk bagi kota Cilegon.


"Ada orang mau berbuat baik, peduli, ingin bangun rumah untuk yatim tapi kok malah kayak dihambat oleh salah satu keluarga yang menutupi akses jalannya, bagaimana mau mengangkut bahan meterial, dan itu kan jalan umum, bukan milik pribadi, apa yang dilakukan keluarga tersebut tentu membuat gaduh" Ucap nya, Rabu (15/05/2024)


Selanjutnya, dikatakan Nasrullah, Walaupun mediasi telah dilakukan oleh pihak Kecamatan Citangkil dan telah menemui kesepakatan dan salah satu poin nya yakni Jalan itu boleh dilalui siapapun, namun pada proses nya tetap saja ada sejumlah mobil pemilik rumah menutupi jalan.




"Ya saya mendengar keluhan perwakilan keluarga besar Haji Bashasan dan Pak Jhon bahwa hari ini, ketika ingin mengangkut semen memakai truk kecil tapi akses jalan nya terhalang oleh mobil yang tengah diparkir, sehingga gak bisa lewat, ada apa sih dengan keluarga ini, disengaja atau memang gak ada lahan parkir? ," ujar Nasrullah.


"Dengan masih belum terselesaikan nya persoalan kegaduhan ini, kami mempertanyakan ketegasan dari pihak Kelurahan Tamanbaru maupun Kecamatan Citangkil, masa persoalan seperti ini tidak bisa di selesaikan dengan cepat, walaupun kemarin kabar nya sudah ada mediasi dan kesepakatan," Tegas nya


Nasrullah yang akrab disapa Ayung pun mendesak kepada walikota Cilegon agar turun gunung bertindak cepat dan tegas agar kegaduhan ini cepat terselesaikan, tidak berlarut-larut. Karena kami menilai pihak kelurahan dan Kecamatan lambat dan tidak tegas.


 

"Saya dengar Keluarga Haji Bashasan dan Pak Jhon ini sudah cukup sabar. Maka, saya mendesak kepada Walikota Cilegon segera turun gunung bertindak cepat dan tegas menyesuaikan adanya kegaduhan warganya, dan saya meminta walikota Cilegon memanggil dan menegur Lurah Tamanbaru dan Camat Citangkil yang kami nilai lambat dan kurang tegas dalam menyelesaikan persoalan ini," Tegas nya.



Sebelumnya, diketahui perselisihan terjadi antara Keluarga Besar Haji Umar, Haji John dan Haji Basasan terkait lahan milik perusahaan BUMN yang merupakan akses menuju lahan ketiga keluarga tersebut telah dilakukan Mediasi Minggu lalu


Dari Berita Acara Musyawarah atau mediasi pada Tanggal 7 Mei 2024 di Kantor Kecamatan Citangkil itu yang ditanda tangani oleh perwakilan klg H. Umar, klg H. Bassasan, H. John, Ketua RT 04 RW 09, Lurah Taman Baru, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas serta diketahui oleh Camat Citangkil itu, di dalam poin 2 secara jelas ditulis Keluarga H. Umar tidak mempermasalahkan kendaraan selain jenis mobil truk lewat lahan tersebut.


"Tapi faktanya mobil pick up saja tidak bisa lewat karena di lahan yang merupakan lahan PT KS itu diparkiri 2 mobil. Sehingga keluarga kami yang sedang membangun rumah untuk anak yatim terkendala. Material semen harus diangkat oleh pekerja bangunan karena mobil pick up tidak bisa masuk," ungkap perwakilan Keluarga H. Basasan, Toing. Rabu (15/5/2024).


Untuk itu, pihaknya mempertanyakan kejelasan dari perjanjian yang tertulis dalam mediasi yang dilakukan oleh pihak pemerintah setempat yang seolah tidak ditepati oleh salah satu keluarga besar Haji Umar.


"Lha terus buat apa isi perjanjian ini? Kami dirugikan karena pembangunan jadi terhambat. Kalau yang menghambat pemilik lahan yakni PT KS mah, kita juga tidak mempermasalahkan," ungkapnya.


Untuk itu, pihaknya berharap Walikota Cilegon bisa turun langsung memediasi perselisihan antara tiga keluarga besar tersebut. Sehingga tidak ada lagi pihak yang merasa dirugikan.


"Ya kalau Lurah dan Camat seperti tidak dianggap gitu, saya harap Pak Walikota yang turun langsung," tandasnya. (Mahsus/Red).

Tags: