Ketua F-plip DPD provinsi Banten Desak kepada KLHK pusat untuk melakukan investigasi PT Sulfindo pasca kebakaran

Mahsus Chanel
By -

 


KAB. SERANG, MINUTS ONLINE–--Pasca Kebakaran yang terjadi di area Pabrik Kimia PT Sulfindo, di jalan Salira, Desa Pengoreng, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten, pada Sabtu sore (15/3/2025). Yang memicu kepanikan warga sekitar, Mendapat Sorotan dari DPD F-PLIP Provinsi banten


Ketua DPD F-PLIP provinsi Banten Sumardi MS mendesak kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK ) untuk melakukan investigasi ke PT sulfindo,yang tupoksi nya bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.


" Kami minta dan mendesak KLHK turun dan investigasi ke PT sulfindo," ucap nya


disebutkan bahwa PT Sulfindo Adiusaha merupakan salah satu industri kimia besar di utara Kota Cilegon yang memproduksi berbagai bahan kimia berbahaya, termasuk Sodium Hydroxide (NaOH), Ethylene Dichloride, Vinyl Chloride Monomer (VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Sodium Hypochlorite, Hydrochloric Acid, hingga Compressed Hydrogen," tambah nya


" Bahan-bahan ini berperan penting dalam industri manufaktur, tetapi juga menyimpan potensi bahaya besar jika terjadi kebocoran atau kebakaran," imbuh nya


Sodium Hydroxide, misalnya, adalah zat korosif yang dapat menyebabkan luka bakar parah pada kulit dan kerusakan serius pada paru-paru jika terhirup dalam jangka waktu lama.




Khawatiran lain dari dampak terbakarnya pabrik kimia ini ,jika Sodium Hydroxide terbakar atau bereaksi dengan zat lain, uapnya bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan akut, bahkan berpotensi menyebabkan edema paru jika paparan terjadi dalam konsentrasi tinggi," jelas nya


Selain NaOH, kebakaran di pabrik ini juga melibatkan Ethylene Dichloride dan Vinyl Chloride Monomer---dua bahan kimia yang dikenal beracun dan berpotensi karsinogenik. Jika terpapar dalam jangka panjang, zat-zat ini dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru kronis dan bahkan kanker.


" Selain dampak kesehatan langsung, kebakaran di pabrik ini juga mengundang kekhawatiran terkait pencemaran lingkungan. Produk kimia yang terbakar dikhawatirkan dapat mencemari udara, tanah, dan sumber air di sekitar lokasi industri," tutur nya


Maka perlunya investigasi cepat untuk menilai tingkat pencemaran. Saat bahan kimia seperti Vinyl Chloride terbakar, zat berbahaya dapat terlepas ke udara dan mencemari lingkungan sekitar. 


Jika zat ini masuk ke sumber air, dampaknya bisa bertahan lama dan mengancam kehidupan ekosistem serta kesehatan manusia.


Sebagai perusahaan yang bergerak di industri kimia berisiko tinggi, PT Sulfindo Adiusaha seharusnya memiliki standar keamanan yang ketat untuk mencegah kebakaran dan memitigasi dampaknya," pungkas nya